Jakarta,(ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan penanaman pohon trembesi untuk menyerap karbondioksida (CO2) sebagai salah satu caraguna mengurangi pemanasan global. Pencanangan yang semula akan dilakukan di halaman rumput terbuka Istana Negara, Jakarta, Rabu, pukul 09.00 WIB akhirnya dipindahkan ke ruang tengah Istana Negara karena hujan gerimis.

Di halaman tengah antara Istana Negara dan Istana Merdeka, terdapat dua pohon trembesi yang dikenal juga dengan nama Pohon Hujan atau Ki Hujan, yang ditanam oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno.

Dua Pohon trembesi yang merupakan jenis pohon besar dengan ketinggian 20-25 meter dan bertajuk sangat lebar itu, masih terpelihara baik hingga sekarang.

Anda yang belum terbiasa dengan kata kunci pada% terbaru% kini memiliki setidaknya pemahaman dasar. Tapi ada lagi yang akan datang.

Pohon Trembesi berasal dari daerah Amerika Latin, namun kini telah tersebar ke seluruh daerah beriklim tropis di dunia, termasuk di Indonesia.

Pohon tersebut memiliki kemampuan menyerap air tanah yang kuat dan berdasarkan penelitian Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, satu batang pohon tersebut dapat menyerap 28 ton CO2 setiap tahun.

Pencanangan penanaman pohon trembesi yang banyak ditanam sebagai tumbuhan peneduh di pinggir jalan itu merupakan bagian dari gerakan "one man one tree" yang telah digalakkan oleh pemerintah sebelumnya.

Pencanangan penanaman pohon Trembesi dihadiri oleh unsur TNI, Polri, Perguruan Tinggi, Lembaga Swadaya Masyarakat, serta beberapa menteri Kabinet berita indonesia terbaru Bersatu Kedua, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, serta Menteri Negara Lingkungan Hidup Gusti Muhammad Hatta.

Pada acara itu, Presiden akan membagikan satu juta biji pohon Trembesi kepada Gubernur seluruh berita indonesia terbaru untuk ditanam di daerah masing-masing.(*)