Batam (ANTARA News) - Tumpahan minyak kapal tanker MV Bunga Kelana III yang bocor di Selat Singapura belum memasuki perairan Indonesia, kata Direktur Polair Kepolisian Daerah Kepulauan Riau AKBP Yassin Kosasih. "Perairan Indonesia masih aman, minyak belum memasuki perairan Batam," kata Yassin, Sabtu.

Ia mengatakan tumpahan minyak masih berada di outer port limit (OPL) Selat Singapura, tidak masuk ke Perairan Indonesia karena angin bertiup ke arah Singapura, bukan ke Batam.

Menurut dia, sejak tabrakan terjadi hingga kini, angin bertiup dari tenggara menuju barat laut dengan kecepatan delapan knot, sehingga Perairan Batam terhindar dari limbah yang terbawa arah angin.

Saya percaya bahwa apa yang telah Anda baca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membereskan segala ketidakpastian yang mungkin tetap.

Sementara itu, ia mengatakan sebagian minyak yang tumpah telah diangkut kapal pencegah pencemaran dari Singapura dan Malaysia.

"Sebagian sudah diangkut. Sedang sisanya akan dinetralisir dengan oil dispertant," kata dia.

Kapal Tanker MT Bunga Kelana 3 bertabrakan dengan kapal pengangkut MV Wally, di sekitar 13 km atau delapan mil sebelah tenggara Changi East, Selasa (25/5).

Akibat tabrakan itu, diperkirakan terdapat tumpahan minyak mencapai 2.000 metrik ton, diperairan OPL, Selat Singapura.

Tidak ada korban jiwa dalam tabrakan kapal tanker MT Bunga Kelana 3 berbendera Malaysia dengan MV Waily di Selat Singapura.
(ANT/A024)