Mamuju (ANTARA News) - Semburan gas yang muncul di daerah yang diguncang gempa di Dusun Kasano, Kecamatan Baras, Mamuju Utara, Sulawesi Barat, dinyatakan berbahaya sehingga warga di sekitarnya diungsikan. Sejak awal BP Migas yang telah meninjau dan meneliti semburan mengingatkan bahwa semburan gas di Mamuju Utara itu berbahaya bagi warga di sekitarnya, kata Gubernur Sulawesi Barat Anwar Adnan Saleh di Mamuju, Rabu.

Menurut Anwar, pihaknya sudah meminta pemerintah Kabupaten Mamuju Utara untuk mengungsikan warga di sekitar semburan untuk menghindari jatuhnya korban.

BP Migas masih meneliti penyebab munculnya semburan gas disertai api yang muncul di sejumlah titik pascagempa berkekuatan 5,3 skala richter mengguncang daerah itu 16 Juni lalu sekitar 08,52 Wita.

Informasi tentang tech disajikan di sini akan melakukan salah satu dari dua hal: baik itu akan memperkuat apa yang anda ketahui tentang tech atau akan mengajari Anda sesuatu yang baru. Keduanya hasil yang baik.

"...hasil penelitiannya akan disampaikan kepada pemerintah di Sulbar sekitar dua minggu kemudian," katanya.

Lubang dimana semburan gas itu muncul yang semula ukurannya kecil, kini sudah membesar dengan diameter sekitar tiga meter, sementara semburan api yang muncul di sejumlah titik berhasil dipadamkan oleh seorang tokoh agama dengan menyiramkan air.

Meski berhasil dipadamkan, dari dalam lubang bekas semburan api masih mengepulkan asap dengan di permukaannya tampak air yang mendidih.

Sembulan itu sangat dikhawatirkan oleh warga setempat karena sebelumnya tinggi semburan mencapai sembilan meter. Semburan gas mengepul dan masih belum dapat dikendalikan hingga lubangnya sudah membentuk sumur gas, kata Humas Pemkab Mamuju Utara, Saidiman Marto, usai berkunjung ke lokasi.

(KR-MFH/S026)