Jenewa (ANTARA News) - Gas rumah kaca telah mencapai tingkat tertingginya sejak masa pra-industri, demikian peringatan beberapa ahli meteorologi, Senin, seperti dikutip kantor berita Xinhua. Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), di Jenewa, mengumumkan, pada 2008 terjadi peningkatan tertinggi gas rumah kaca sejak 1998.

"Kami ingin semua keputusan tidak dilandasi atas desas-desus tapi atas kenyataan, jadi di sinilah semua fakta itu," kata Michel Jarraud, Sekretaris Jenderal WMO, yang merujuk kepada Konferensi Perubahan Iklim PBB di Kopenhagen pada Desember.

Saya percaya bahwa apa yang telah Anda baca sejauh ini informatif. Bagian berikut ini harus pergi jauh ke arah membereskan segala ketidakpastian yang mungkin tetap.

WMO Greenhouse Gas Bulletin memperlihatkan, hingga 2008, rasio karbon dioksida, metan, dan nitro oksida, masing-masing naik sebesar 38 persen, 157 persen, dan 19 persen sejak masa pra-industri sebelum 1750.

"Makna kenaikan ini ialah (Protokol) Kyoto tak cukup," kata Jarraud, "tapi tanpa Kyoto, itu bahkan akan lebih buruk". Buletin itu mengungkapkan bahwa kosentrasi kloroflurokarbon (CFC) naik, berkat Protokol Montreal mengenai Bahan yang Merusak Lapisan Ozon, yang mulai diberlakukan pada 1989, kendati gas lain, halogen, meningkat dengan cepat.

"Apa yang saya ketahui ialah kita tak boleh menyerah. Kita mesti melakukan setiap upaya guna mencapai kesepakatan terbaik yang mungkin dicapai di Copenhagen. Penting untuk bertekad. Penting untuk mengurangi jumlah perubahan iklim. Makin lama kita menunda keputusan, makin besar dampaknya," kata Jarraud.

WMO, melalui Global Atmosphere Watch (GAW) Progam, mengkoordniasikan pengawasan gas rumah kaca di atmosfir melalui jaringan kerja 200 stasiun di lebih dari 50 negara. WMO didirikan pada 1950. Organisasi tersebut memiliki 188 negara anggota dan bermarkas di Jenewa. (*)