Friday, January 14, 2011

Pos Perbatasan di Merauke Diserang, 2 Tewas & 1 Luka

In today's world, it seems that almost any topic is open for debate. While I was gathering facts for this article, I was quite surprised to find some of the issues I thought were settled are actually still being openly discussed.
Merauke, (tvOne).

Pos satuan tugas pengamanan perbatasan Indonesia dengan Papua New Guinea di Merauke diserang dua orang pada Jumat pagi, (14/1).

Keduanya tewas saat berusaha menyerang pos Batalyon Infanteri 132 Bima Sakti di Kampung Nasem, Distrik Merauke Kabupaten Merauke Papua.

Dua penyerang itu masing-masing Klemen Samkakai dan Amandus Galum. Mereka meninggal di tempat setelah diterjang timah panas aparat TNI yang melakukan perlawanan.

Klemen Samkakai ditemukan meninggal di sebelah pos jaga, sementara Amandus Galum ditemukan meninggal sekitar 10 meter dari pos jaga.

It's really a good idea to probe a little deeper into the subject of mobil keluarga ideal terbaik indonesia. What you learn may give you the confidence you need to venture into new areas.

Sementara dari pihak TNI, satu orang anggota yaitu Pratu Sukirman mengalami luka karena terkena panah di bagian lengan kiri dan kini dirawat di Ruang UGD RSUD Merauke.

Kedua penyerang diketahui adalah residivis yang sehari sebelumnya mabuk dan mengganggu warga.

Danrem 174 ATW Merauke, Kolonel CZI Hadi Prasojo menjelaskan kronologis penyerangan terjadi tiba-tiba saat penyerangan itu hanya ada satu anggota yang sedang berjaga sementara lainnya sedang di dalam barak melakukan aktivitas seperti biasanya.

Anggota yang jaga itu langsung diserang dengan panah dan parang, lalu senjata api diambil oleh pelaku.

Ketika pelaku hendak menyerang, anggota di dalam barak langsung mengeluarkan tembakan peringatran. Namun, tidak dihiraukan pelaku sehingga mereka akhirnya dilumpuhkan.

Pos satgas Indonesia-Papua New Guinea Batalyon Infantri 132 Bima Sakti di Kampung Nasem Distrik Merauke Kabupaten Merauke Papua berjarak 30 kilometer dari ibukota Kabupaten. Kampung ini dihuni oleh warga lokal dengan jumlah penduduk 40 kepala keluarga.

Sometimes it's tough to sort out all the details related to this subject, but I'm positive you'll have no trouble making sense of the information presented above.

No comments:

Post a Comment