Denpasar, (tvOne) Pihak Palang Merah Indonesia (PMI) Bali mengatakan, ada empat wilayah di Pulau Dewata yang rawan dilanda bencana tanah longsor. "Keempat wilayah itu meliputi Kabupaten Gianyar, Bangli, Tabanan dan Buleleng," kata Diah Handayani, petugas Posko Bencana PMI Bali di Denpasar, Minggu (12/12). You can see that there's practical value in learning more about mobil keluarga ideal terbaik indonesia. Can you think of ways to apply what's been covered so far?
Diah menjelaskan, keempat wilayah tersebut cukup rawan dilanda peristiwa alam itu karena kawasannya banyak perbukitan dan tebing yang landai. Apalagi saat ini cuaca ekstrem yang ditandai dengah hujan lebat disertai angin kencang sering melanda Bali, sehingga resiko terjadinya bencana alam itu semakin besar kemungkinan terjadi. Karena pada kawasan dataran tinggi, jika terus menurus diguyur hujan lebat akan berpotensi terjadinya erosi tanah pada perbukitan atau tebing yang memang penghijauannya kurang. "Berdasarkan catatan kami, tanah longsor sering terjadi pada saat hujan lebat turun. Sehingga kami meminta masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada supaya tidak terjadi korban jiwa akibat peristiwa alam itu," ujar Diah. Menurut Diah, dari laporan yang diterima pihaknya bencana tanah longsor cukup sering terjadi di wilayah Kabupaten Gianyar. Dari peristiwa bencana yang terjadi selama 2010, hampir 40 persennya di wilayah kabupaten tersebut. "Dari jumlah bencana tanah longsor yang terjadi sekitar enam atau tujuh kali, dua atau tiga di antaranya terjadi di Kabupaten Gianyar," ujar Diah. Sementara banjir selama ini cukup sering terjadi di wilayah ibu kota Provinsi Bali. Biasanya, banjir terjadi setelah hujan lebat turun karena volume air dari sungai yang mengalir di wilayah tersebut meningkat sehingga meluap ke jalan-jalan. "Banjir yang terjadi di Denpasar bisa karena kiriman dari wilayah dataran tinggi sekitar kota tersebut, atau karena curah hujan yang memang sangat tinggi," katanya. (Ant)
Diah menjelaskan, keempat wilayah tersebut cukup rawan dilanda peristiwa alam itu karena kawasannya banyak perbukitan dan tebing yang landai. Apalagi saat ini cuaca ekstrem yang ditandai dengah hujan lebat disertai angin kencang sering melanda Bali, sehingga resiko terjadinya bencana alam itu semakin besar kemungkinan terjadi. Karena pada kawasan dataran tinggi, jika terus menurus diguyur hujan lebat akan berpotensi terjadinya erosi tanah pada perbukitan atau tebing yang memang penghijauannya kurang. "Berdasarkan catatan kami, tanah longsor sering terjadi pada saat hujan lebat turun. Sehingga kami meminta masyarakat di wilayah tersebut untuk waspada supaya tidak terjadi korban jiwa akibat peristiwa alam itu," ujar Diah. Menurut Diah, dari laporan yang diterima pihaknya bencana tanah longsor cukup sering terjadi di wilayah Kabupaten Gianyar. Dari peristiwa bencana yang terjadi selama 2010, hampir 40 persennya di wilayah kabupaten tersebut. "Dari jumlah bencana tanah longsor yang terjadi sekitar enam atau tujuh kali, dua atau tiga di antaranya terjadi di Kabupaten Gianyar," ujar Diah. Sementara banjir selama ini cukup sering terjadi di wilayah ibu kota Provinsi Bali. Biasanya, banjir terjadi setelah hujan lebat turun karena volume air dari sungai yang mengalir di wilayah tersebut meningkat sehingga meluap ke jalan-jalan. "Banjir yang terjadi di Denpasar bisa karena kiriman dari wilayah dataran tinggi sekitar kota tersebut, atau karena curah hujan yang memang sangat tinggi," katanya. (Ant)
No comments:
Post a Comment